Jati
Plus Stek Pucuk, merupakan salah satu upaya percepatan produksi kayu
jati yang berasal dari indukan pohon jati plus. dikembangkan dengan
menggunakan pembiakan dari sel-sel meristimatis pucuk daun Pohon Jati
Plus.
Secara sederhana bisa digambarkan cara melakukan perbanyakan vegetatif stek pucuk sebagai berikut:
perbanyakan dilakukan dengan laborat
secara aseptik dengan media cair atau padat. lengkapi dengan bejana, dan
perlengkapan kultur (laminar air flow, inkas, mikroskop, pinset, jarum,
pisau bedah, etanol 70%, larutan natrium hipoklorit dan incubator
shaker) dengan ruangan bebas kontaminasi bakteri, jamur atau virus.
hormon yang dipakai adalan NAA atau IAA (hormon Auksin) dan asam
Giberelat (GA3)
Tata laksana pembiakan :
- Tunas Pohon Jati Plus dipotong sepanjang 20 Cm dengan pisau bedah steril (cuci etanol 70%, bilas Aquades) dalam laminar air flow.
- Potong daun (dipotong setengah daun saja) dari entres, sisakan 3 daun pucuknya utuh.
- Potongan tunas di sterilkan dengan etanol 70% dan dimasukkan ke larutan hormon (bisa memakai Natrium Hipoklorid 7%) selama 4-7 menit.
- cuci entres dengan aquades 3-4 kali
- Tanam Entres dalam media dan simpan di inkubator.
- Setelah 4-6 minggu, Pucuk tunas telah mulai tumbuh. tanam di media (tanah :Kompos 1 : 1) dalam polybag dan di letakkan di naungan paranet 60%.
- Penyiraman dilakukan sampai umur 3-6 bulan sampai siap tanam.
sedikit keunggulan dari Jati Plus Stek Pucuk
- Rendah biaya perawatan karena sifatnya yang Self Purning, (cabang dan daun rontok sendiri.)
- Batang membulat, Tumbuhan lurus, cenderung tidak bercabang (cabang terbentuk rata rata setelah ketinggian 15 meter).
- Lebih cepat panen (Kecepatan tumbuh 4 kali lebih cepat dari jati lokal)
- Lebih Cepat Besar dan tinggi / Laju pertumbuhan tinggi.
- Lebih tahan Hama dan Penyakit,- Pada tanaman dewasa lebih tahan terhadap busuk akar dan pangkal batang serta serangan rayap.